5 Negara Ini Tolak Resolusi PBB yang Desak Rusia Hentikan Serangan ke Ukraina, Salah Satunya Korea Utara

- 3 Maret 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi. Ada 5 negara yang menolak resolusi PBB terkait desakan ke Rusia untuk berhenti menyerang Ukraina.
Ilustrasi. Ada 5 negara yang menolak resolusi PBB terkait desakan ke Rusia untuk berhenti menyerang Ukraina. /Pixabay/JoshuaWoroniecki

MEDIA JAWA TIMUR - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum mendesak Rusia menghentikan serangan ke Ukraina.

Dari 193 anggota PBB, 141 di antaranya mendukung resolusi tersebut. Bahkan, sekutu tradisional Rusia yaitu Serbia juga mendukung.

Sementara, China, India, dan Afrika Selatan termasuk di antara 35 negara yang abstain, yaitu tidak memberikan suara.

Baca Juga: 141 Negara Dukung Resolusi PBB Menuntut Rusia untuk Menarik Pasukan Militer dari Ukraina

Ada 5 negara yang menolak resolusi tersebut. Salah satunya adalah Korea Utara. Selain itu, ada Eritrea, Suriah, Belarusia, dan tentu saja Rusia yang menyerang Ukraina.

Dilansir Mediajawatimur.com dari Aljaazera pada 3 Maret 2022, resolusi itu menyayangkan "agresi Rusia terhadap Ukraina" dan mengutuk keputusan Presiden Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dengan lantang dan jelas pesan Majelis Umum pada hari Rabu, 3 Maret 2022.

Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Perempuan Internasional 2022: Wujudkan Dunia dengan Kesetaraan Gender

Isi dari resolusi itu meminta untuk mengakhiri permusuhan yang terjadi di Ukraina, dan menuntut Rusia untuk tdak menyerang.

"Akhiri permusuhan di Ukraina – sekarang. Diamkan senjata – sekarang," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Seburuk apa pun situasinya bagi orang-orang di Ukraina saat ini, itu mengancam untuk menjadi jauh lebih buruk. Jam yang berdetak adalah bom waktu." katanya kemudian.

Hampir setiap pembicara Majelis Umum tanpa syarat mengutuk perang. Begitu juga utusan PBB untuk Amerika Serikat, Linda Thomas-Greenfield.

Baca Juga: 99 WNI Berhasil Dievakuasi Keluar dari Ukraina, Masih Ada 13 WNI Lagi

"Jika PBB memiliki tujuan, itu untuk mencegah perang," katanya.

Utusan Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, menyebut resolusi dari Majelis Umum sebagai salah satu cara untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

Ia mengibaratkannya seperti blok bangunan untuk membangun tembok demi menghentikan serangan Rusia.

Ia juga mendesak negara-negara untuk mendukung teks resolusi tersebut.

Baca Juga: Milla Jovovich Sampaikan Isi Hatinya atas Invasi Rusia ke Ukraina Lewat Instagram: Saya Merasa Hancur!

“Mereka (Rusia) datang untuk merampas hak Ukraina untuk hidup,” kata Kyslytsya kepada Majelis menjelang pemungutan suara.

Utusan Ukraina itu juga mengungkapkan bahwa yang dilakukan Rusia itu adalah genosida.

"Sudah jelas bahwa tujuan Rusia bukan hanya pendudukan. Ini adalah genosida." tutupnya.

Sebagai informasi, genosida menurut KBBI adalah pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini