Joe Biden Akan Bela Taiwan Jika China Menyerbu, Kini AS Berusaha Tahan Kemarahan Beijing

- 24 Oktober 2021, 11:05 WIB
Joe Biden dalam sebuah forum televisi. Ia mengatakan berkomitmen akan membela Taiwan jika China menyerbu.
Joe Biden dalam sebuah forum televisi. Ia mengatakan berkomitmen akan membela Taiwan jika China menyerbu. /Tangkapan layar Instagram/@joebiden

MEDIA JAWA TIMUR - Presiden Amerika Serikat (AS)Joe Biden mengatakan bahwa dirinya memiliki komitmen untuk membela Taiwan jika China menyerbu. Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah forum televisi pada Kamis, 21 Oktober 2021, malam.

Kini AS berusaha menahan kemarahan Beijing. Pada hari Jumat, 22 Oktober 2021, mereka mencegah eskalasi dengan China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan bahwa tidak ada perubahan apapun dalam kebijakan Taiwan setelah Presiden Joe Biden berjanji untuk mempertahankan pulau itu dari serangan Beijing.

Baca Juga: Apple Terima Tekanan Dari Pemerintah China Soal Data Pengguna, Ada Apa?

"Presiden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan kami dan tidak ada perubahan dalam kebijakan kami," katanya, dikutip Mediajawatimur.com dari News.co.au pada 24 Oktober 2021.

Kronologi Konflik China dan Taiwan dengan Pernyataan Biden

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika Beijing meningkatkan serangan udara di dekat Taiwan.

Menurut laporan The Korea Times, pada forum televisi CNN di Baltimore pada Kamis malam, Biden ditanya apakah Amerika Serikat akan membela Taiwan jika China menyerbu.

Baca Juga: Sambut Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Api Olimpiade Telah Tiba Di China

"Ya," jawabnya. "Kami memiliki komitmen untuk itu." lanjut Biden.

Pernyataan Biden tampak bertentangan dengan kebijakan "ambiguitas strategis" AS yang telah lama dipegang.

Kebijakan tersebut mengatakan bahwa Washington membantu membangun pertahanan Taiwan tetapi tidak secara eksplisit berjanji untuk datang membantu pulau itu jika terjadi perang.

Gedung Putih mengklarifikasi pada Jumat, bahwa itu masih dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, di mana Kongres mengharuskan Amerika Serikat untuk menyediakan persenjataan untuk "memungkinkan Taiwan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai."

Baca Juga: Roket Korea yang Dikembangkan Sendiri Berhasil Lepas Landas tapi Gagal Tempatkan Satelit Tiruan ke Orbit

"Presiden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan kami dan tidak ada perubahan dalam kebijakan kami," kata juru bicara Gedung Putih.

Ia juga mengatakan bahwa AS akan tetap berpegang pada komitmen untuk mendukung pertahanan diri Taiwan.

"Kami akan menjunjung tinggi komitmen kami di bawah tindakan untuk mendukung pertahanan diri Taiwan, dan kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak dalam status quo," kata juru bicara itu.

Baca Juga: Korea Siap Luncurkan Roket Luar Angkasa yang Dikembangkan Sendiri pada 21 Oktober 2021 Besok

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dalam kunjungan ke markas NATO di Brussels, menolak untuk membahas kemungkinan yang terjadi.

Tetapi, ia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan  terus membantu Taiwan dengan berbagai kemampuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: News.com.au The Korea Times


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah