Sekelompok Ilmuwan di China Ungkap Misteri tentang Inti Bumi, Seperti Apa Bentuknya?

17 Februari 2022, 12:30 WIB
Ilmuwan temukan rahasia inti dalam bumi yang berupa cairan dan benda padat. /Pixabay/Activedia

MEDIA JAWA TIMUR - Ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences (CAS) mengungkapkan sesuatu rahasia superionik yang terdapat pada inti dalam bumi.

Berdasarkan informasi dari situs Scitech Daily, inti bumi merupakan bagian terdalam dari planet bumi yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Mereka terdiri dari inti luar bentuk cair dan inti dalam padat.

Sekelompok dari tim peneliti gabungan yang dipimpin oleh Prof. HE Yu dari Institute of Geochemistry of the Chinese Academy of Sciences (IGCAS) atau Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China telah menemukan bahwa inti dalam Bumi bukan berbentuk padat normal tetapi terdiri dari subkisi logam/besi padat dan mirip cairan.

Baca Juga: Lebih dari 1.400 Pegawai Kota di New York City Dipecat Karena Tak Jalani Vaksinasi

Sementara itu, inti bagian dalam Bumi, terbentuk dan tumbuh karena pemadatan besi cair pada batas inti bagian dalam.

Bentuk inti bagian dalam kurang padat daripada besi murni, dan beberapa elemen ringan diyakini ada di inti bagian dalam.

Komposisi unik tersebut merupakan unsur ringan, yang juga dikenal sebagai keadaan superionik.

Keadaan superionik merupakan keadaan peralihan antara padat dan cair, diketahui banyak terdapat di bagian dalam planet.

Baca Juga: Lintasan Sirkuit Mandalika akan Diaspal Ulang Sebanyak 17,5 Persen atas Rekomendasi Dorna dan FIM

Sementara itu, dengan menggunakan simulasi komputasi tekanan tinggi dan suhu tinggi berdasarkan teori mekanika kuantum, peneliti dari IGCAS dan Center for High Pressure Science and Technology Advanced Research (HPSTAR) menemukan bahwa beberapa paduan Fe-H, Fe-C, dan Fe-O berubah menjadi keadaan superionik di bawah kondisi inti dalam.

Dalam paduan besi superionik, elemen ringan menjadi tidak teratur dan berdifusi seperti cairan dalam kisi.

Sedangkan, atom besi tetap teratur dan bergetar di sekitar kisi-kisinya, membentuk kerangka besi padat.

Baca Juga: Rapper Kodak Black Tertembak Usai Hadiri Pesta Justin Bieber, LAPD Belum Lakukan Penangkapan

BTak hanya itu, juga terdapat koefisien difusi C, H, dan O dalam paduan besi superionik sama dengan dalam Fe cair.

“Ini sangat tidak normal. Pemadatan besi di batas inti bagian dalam tidak mengubah mobilitas elemen ringan ini, dan konveksi elemen ringan terus berlanjut di inti bagian dalam,” kata Prof. HE Yu, yang dikutip Mediajawatimur.com dari Scitech Daily, Kamis, 17 Februari 2022

Salah satu misteri lama tentang inti dalam adalah bahwa ia cukup lunak, dengan kecepatan gelombang geser yang cukup rendah.

Baca Juga: Warganet Korea Soroti Kedekatan Atlet Figure Skating Cha Jun Hwan dengan Perwakilan Jepang Yuzuru Hanyu

Para peneliti menghitung kecepatan seismik dalam paduan besi superionik ini dan menemukan penurunan yang signifikan dalam kecepatan gelombang geser.

“Hasil kami cocok dengan pengamatan seismologi. Ini adalah elemen seperti cairan yang membuat inti bagian dalam melunak, ” ungkap SUN Shichuan dari IGCAS.

Elemen cahaya yang sangat difusi dapat mempengaruhi kecepatan seismik, memberikan petunjuk penting untuk memahami misteri lain di inti dalam.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Scitech Daily

Tags

Terkini

Terpopuler