Pemerintah Singapura Kembali Terapkan Kebijakan WFH dan SFH untuk Turunkan Angka Kasus Covid 19

30 September 2021, 23:04 WIB
Foto Ilustrasi: Kasus positif Covid 19 di Singapura naik, pekerja diminta WFH dan sekolah daring sejak Senin, 27 September 2021 selama dua minggu. /Unsplash.com/Lisanto

MEDIA JAWA TIMUR - Pemerintah Singapura kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai upaya menurunkan angka kasus positif Covid 19.

Berdasarkan data, pada 26 September ada 1.939 kasus, dan 27 September ada 1.647 kasus.

Menurut Duta besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo jumlah kasus tersebut sudah cukup besar bagi Pemerintah di sana.

Baca Juga: China Krisis Energi, Lampu Lalu Lintas Mati dan Pabrik Tutup

"Karena itu mereka melakukan antisapasi agar situasinya tidak mengalami pemburukan," kata Suryo Pratomo di Jakarta, Kamis, 30 September 2021 hari ini dikutip dari Antara.

Selain bekerja dari rumah, Singapura juga kembali menerapkan School From Home (SFH) atau sekolah daring sejak Senin, 27 September 2021 selama dua minggu.

"Makan di restoran hanya boleh 2 orang, menerima tamu 1 hari hanya boleh 2 orang saja.

Masyarakat yang ingin makan di luar atau restoran harus sudah menerima vaksinasi lengkap," ujar Suryo.

Baca Juga: Kekayaan Sudar Pichai, CEO Google yang Lahir dari Keluarga Miskin, Tetap Sederhana Meski Tajir Melintir

Ia mengatakan pemerintah Singapura juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Di Singapura protokol kesehatan diterapkan secara ketat, orang keluar harus pakai masker dan orang makan di restoran harus menunjukkan bahwa dia sudah divaksin," jelasnya.

"Masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dikenakan sanksi atau denda hingga mencapai 10 ribu dolar Singapura atau penjara 6 bulan."

Baca Juga: Huawei Luncurkan OS Versi Baru Bersamaan Dibebaskannya Putri Pendiri Perusahaan dari Penjara di Kanada

Selain itu, Singapura mencoba mencegah penularan yang lebih tinggi melalui pengontrolan berbasis teknologi.

"Teknologi yang digunakan Singapura yaitu monitoring mereka yang menjalani 14 hari karantina dan pelacakan bersama," kata dia.

Singapura melakukan antisipasi terhadap masuknya varian baru dengan pengetatan pintu masuk.

Baca Juga: KBRI Ankara Ungkap Alasan Turki Pilih Indonesia Sebagai Guest of Honor Pada Gelaran TEKNOFEST 2021

Itulah kenapa menurut Suryo, angka Covid 19 di Singapura tergolong rendah.

"Itu karena mereka menerapkan aturan yang sangat ketat untuk pendatang dari luar untuk masuk ke Singapura," pungkasnya. ***

Editor: Indramawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler