Ini Alasan, Kenapa Drakor dari Novel Karya Penulis Cina Jadi Kontroversi di Korea

7 April 2021, 11:42 WIB
Drakor Joseon Exorcist dihentikan karena distorsi sejarah /Instagram @maya_i3946/

MEDIA JAWA TIMUR - Ketika saluran tvN berencana menayangkan drama berjudul ‘The Golden Hairpin’ tahun ini, masyarakat Korea menolaknya.

Nasib yang sama juga dialami drama berjudul "Until the Morning Comes" yang rencana akan diputar di JTBC.

Usut punya selidik, ternyata kedua drakor (drama Korea) ini sangat kental dengan latar belakang Cina.

Baca Juga: Attack on Titan Chapter 139: Spoiler Terakhir Ungkap Ending Cerita

Hal ini terkait dengan kisah dalam drama tersebut yang memang diambil dari novel karya penulis di Cina.

Sebagai informasi, baru-baru ini, drama fantasi dengan latar belakang sejarah yang dibuat dengan mega bujet, ‘Joseon Exorcist’ berhenti tayang di saluran SBS setelah hanya dua episode.

Penyebabnya adalah terjadinya boikot yang dilakukan pemirsa karena alasan, cerita sejarah dalam film itu menimbulkan distorsi, dan menampilkan hal-hal berbau Cina yang berlebihan.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Drama Korea 'Reply 1988' 7 April 2021 di NET TV

Beberapa minggu lalu, drama di saluran tvN berjudul ‘Vincenzo’  dan ‘True Beauty’ juga terkena masalah yang sama, yakni karena penayangan produk Cina yang dianggap berlebihan.

Meski banyak terjadi kasus penolakan seperti ini, namun tetap saja ada banyak drama Korea yang dibuat dengan mengambil cerita dari novel penulis Cina.

Sebut saja, Mr. Queen yang diputar di saluran tvN. Atau ‘A Love So Beautiful’ di Kakao TV. Kenapa?

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 7 April 2021: Dijebak Rendy, Elsa Minta Bantuan Seseorang! Siapa Dia?

“Cina punya market novel online yang sangat besar, lebih dari dua juta novel ditulis dalam satu tahun, dan jumlah pembacanya bisa melebihi 300 juta orang sebagaimana terjadi tahun 2016 lalu,” jelas Choi Min-sung, professor di Sino-Korean Culture, Universitas Hanshin, seperti yang dikutip Media Jawa Timur dari Korea Times.

“Dari market yang sangat besar ini, karya penulis Cina yang sukses seringkali dianggap sebagai jaminan mutu dalam hal alur cerita.”

“Karena itu, perusahaan atau rumah produksi drama Korea beranggapan, membuat ulang karya-karya novel ini dapat mengurangi resiko, sekaligus membantu mereka mendapatkan sambutan hangat dari publik.”

Baca Juga: Baekhyun, Personel EXO, Boy Band Asal Korea Bakal Ikuti Wajib Militer

Namun demikian, kritikus drama, Yun Suk-jin, yang juga adalah professor pengajar Bahasa dan Literatur Korea di Universitas Chungnam National, meyakini bahwa ini semua terkait dengan iming-iming duit ketimbang soal kualitas.

“Secara keseluruhan, kualitas konten Cina tidak setinggi itu dibandingkan konten Korea,” ujar Yoon.

“Jadi menurut saya, trend sekarang ini lebih didasarkan pada investasi Cina, yang akhirnya mempengaruhi market drama Korea untuk waktu yang lama.”

Baca Juga: Tukang Ojek Pengkolan, Putri untuk Pangeran, dan Ikatan Cinta Tayang Berurutan! Jadwal RCTI 7 April 2021

“Dibandingkan dulu, investor Cina sekarang tampaknya punya  lebih banyak tuntutan terhadap poduser Korea, karena mereka merasa yang punya uang.”

Terkait dengan market di Cina sebagai yang terbesar di Asia, Profesor Yoon juga menjelaskan, itulah kenapa produser drama Korea juga memperhitungkan hal ini sehingga tidak bisa mengabaikan pemirsa Cina.

“Untuk menyasar market di Cina dengan lebih baik, produser Korea pasti akan mencari karya penulis Cina yang bisa dijadikan sebagai sumber,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Streaming TRANS TV 7 April 2021: Ada 'The Penthouse' dan 'Keluarga Bosque'

“Dengan menggunakan sumber ini, mereka akan lebih mudah menarik pemirsa dari Cina dan mempromosikannya di sana.”

Menanggapi perselisihan terkait scene drama di Cina baru-baru ini, Yoon mengatakan, produser drama seharusnya lebih sensitif dan menahan diri.

“Sebab jika produser serial TV hanya berorientasi pada profit, maka mereka pasti akan mengalami  lebih banyak konflik dan kontroversi," kata Yoon.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Streaming SCTV 7 April 2021: Ada Beragam Sinetron dan FTV

"Mereka harus ingat, drama Korea harus memiliki identitas sebagai produk Korea...” ***

Editor: Indramawan

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler