Kejadian Langka, Ada Konvoi 22 Mummi Raja Mesir

5 April 2021, 10:47 WIB
Iring-iringan mobil pengangkut mumi di Mesir. /Instagram.com/@nmec.eg

MEDIA JAWA TIMUR - Konvoi mobil atau motor sih sudah biasa. Tapi bagaimana dengan konvoi mummi? Tentu ini adalah peristiwa yang langka dan jarang terjadi.

 Tapi kebetulan Sabtu, 3 April 2021 kemarin ada parade 22 mummi kerajaan Mesir, yang diarak melewati ibukota, Kairo, menuju rumah barunya di sebuah museum yang lebih mewah untuk dipamerkan.

Dari konvoi tersebut, ada 18 mummi raja dan empat mummi ratu, yang dipindahkan dari Museum di Tahrir Square ke Museum National di Fustat, yang berjarak kira-kira 5 km.

Baca Juga: Bayi Dengan Tiga Penis di Irak Ini Tercatat Sebagai yang Pertama Dalam Sejarah Kesehatan

Untuk keperluan ini, pihak setempat menutup akses jalan sepanjang sungai Nil untuk sejumlah seremoni, yang ditujukan menumbuhkan kembali daya tarik wisatawan terhadap kekayaan Mesir akan hal-hal bersejarah.

Sama dengan negara-negara lain, jumlah kunjungan wisatawan ke Mesir selama pandemi COVID-19 ini turun tajam sehubungan dengan pemberlakuan sejumlah pelarangan.

Pada seremoni yang diiringi tembakan penghormatan sebanyak 21 kali itu, tampak hadir President Abdel Fattah al-Sisi, juga segenap pimpinan UNESCO, dan World Tourism Organization.

Baca Juga: Keluarga Korban Kecelakaan Kereta Api Paling Parah Dalam Sejarah Taiwan Gelar Doa Bersama

Tiap mummi diletakkan dalam sebuah kapsul yang diisi nitrogen untuk memastikan perlindungan terhadap keawetannya, sebagaimana dituturkan arkeolog Mesir, Zahi Hawass, sebagaimana dikutip Media Jawa Timur dari Reuters.

Kemudian mummi itu diusung kendaraan yang khusus didesain agar peti-peti ini tidak bergerak.

“Kami memilih memindahkan mummi-mummi tersebut ke Civilization Museum untuk pertama kali, supaya kemudian bisa dipamerkan dengan cara yang santun, terpelajar, dan bukan sekedar untuk tontonan seperti saat masih di Egyptian Museum," lanjut Hawass.

Baca Juga: Baekhyun, Personel EXO, Boy Band Asal Korea Bakal Ikuti Wajib Militer

Kota Fustat, yang menjadi rumah untuk museum baru ini adalah situs ibukota Mesir saat masih di bawah kepemimpinan Dinasti Umayyad setelah penaklukkan Arab.

“Dengan memindahkan ke tempat lebih baik seperti ini, mummi-mummi ini mendapat penghormatan yang layak karena mereka ini adalah para raja dan pharaoh," komentar Salima Ikram, seorang peneliti bangsa Mesir di American University yang ada di Kairo.

Di antara mummi-mummi tersebut ada Ramses II, Seti I, dan Ahmose-Nefertari.

Paling tua adalah Seqenenre Tao, raja terakhir dari Dinasti ke-17, yang memerintah di abad ke-16 sebelum masehi. ***

Editor: Indramawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler