Mengenal Tari Lumense: Tarian Asal Bombana, Sulawesi Tenggara yang Tampil di Istana Negara saat HUT RI

- 17 Agustus 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Tari Lumense yang ditampilkan pada acara hiburan sebelum upacara bendera dimulai.
Ilustrasi Tari Lumense yang ditampilkan pada acara hiburan sebelum upacara bendera dimulai. /Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

MEDIA JAWA TIMUR - Pada Rabu, 17 Agustus 2022 hari ini, digelar upacara bendera dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI di Istana Negara.

Sebelum upacara bendera pada 17 Agustus 2022 ini dimulai, terlebih dahulu disuguhkan berbagai acara hiburan, di antaranya yakni penampilan Tari Lumense.

Sebanyak 100 penari tampil mempertunjukkan Tari Lumense yang berasal dari Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara ini.

Baca Juga: Link Download Logo Peringatan HUT RI ke-77, Tersedia JPEG, PNG, hingga PDF

Koreografer Tari Lumense di acara ini adalah Sukrin Suhardi, dilansir Mediajawatimur.com dari laman Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara pada 15 Agustus 2022.

Sukrin Hadi selaku koreografer Tari Lumense menuturkan bahwa dari 100 orang penari itu lebih dari setengahnya merupakan putra putri asal Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana.

Sementara itu, sisa penari Tari Luemnse lainnya berasal dari Kota Kendari.

Berikut informasi mengenai Tari Lumense yang ditampilkan pada rangkaian acara hiburan upacara bendera 17 Agustus 2022 hari ini:

Baca Juga: Siaran Langsung Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dan Jadwal Acara SCTV Rabu, 17 Agustus 2022 saat HUT RI

Tari Lumense memiliki arti yang diambil dari bahasa daerah setempat yakni kata "lume" yang berarti terbang dan "mense" yang berarti tinggi.

Sehingga, arti keseluruhan dari tarian ini adalah terbang tinggi.

Tarian ini telah ada dan berkembang sejak 200 tahun yang lalu.

Akan tetapi, Tari Lumense ini pernah lenyap pada tahun 1946-1960 dan muncul kembali pada tahun 1962.

Baca Juga: Daftar Nama Anggota Paskibraka Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 2022

Kemudian, di tahun 1973, tarian ini mulai berkembang dikalangan masyarakat Kabaena, Bombana, Sulawesi Tenggara.

Di masa lalu, Tari Lumense ini dilakukan dalam ritual pe-olia

Ritual pe-olia yakni ritual penyembahan kepada roh halus yang disebut Kowonuano (penguasa/pemilik negeri) dengan menyajikan berbagai jenis makanan.

Ritual pe-olia ini dimaksudakan agar Kowonuano berkenan mengusir segala bencana yang terjadi.

Baca Juga: Jokowi Pimpin Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT Ke-77 RI di Taman Makam Pahlawan

Ritual ini ditutup dengan penebasan pohon pisang, menurut informasi dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemudian, seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dari Tari Lumense pun mulai bergeser.

Saat ini, Tari Lumense ditunjukkan sebagai tarian pertunjukkan.

Pertunjukkan Tari Lumense ini diiringi dengan musik dari gendang dan gong besar yang disebut tawa-tawa dan gong kecil (ndengu-ndengu).

Baca Juga: Rekomendasi 10 Film Bertemakan Perjuangan, Cocok Ditonton untuk Merayakan HUT ke-77 RI

Pakaian penari tarian ini merupakan dari pakaian adat.

Untuk penari pria mengenakan baju berwarna hitam, kain sarung dan topi bambu khas daerah Moroene, Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, penari wanita mengenakan baju panjang berjumbai seperti ekor burung, kain sarung, dan kepala diikat dengan hiasan berumbai dan ikat pinggang.

Demikian informasi mengenai Tari Lumense yang tampil pada acara hiburan upacara bendera dalam rangka HUT ke-77 RI pada 17 Agustus 2022.***

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini