Network
2. Dipaksa patuh dan keputusannya dianggap salah
Contoh yang sering terjadi dari dipaksa patuh ini yakni soal pendidikan, khususnya dalam pengambilan jurusan. Seperti adanya keinginan untuk mengambil jurusan IPS tapi orang tua menginginkan IPA dan harus dituruti.
Lebih lanjut lagi, terkadang hingga berkeluarga pun masih ada yang menentukan standar jumlah anak, cara melahirkan, dan sebagainya.
Hal seperti itu bisa membuat insecure dengan keputusan sendiri dan justru bergantung dengan pilihan orang lain.
3. Dipaksa meminta maaf terlebih dulu
Meminta maaf terlebih dahulu harus dilakukan dalam konteks dan kadar yang tepat. Jika dalam kondisi tidak bersalah tapi dipaksa selalu minta maaf, akan berdampak pada tumbuhnya rendah diri pada individu tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Bipolar Disorder dan Cara Mengobatinya? Berikut Penjelasannya
Selain itu, ia akan merasa bahwa kebutuhan dan suaranya tidaklah penting serta cenderung memilih menghindari konflik dengan segera meminta maaf.
4. Dipermalukan kesalahannya
Pengalaman ini seperti ini biasanya dengan menganggap bahwa tidak ada ruang salah bagi manuisa. Sekali mencoba harus beres dan berhasil.
Namun jika gagal sekali saja, langsung dijadikan bahan ejekan hingga diceritakan ke circle sebelah. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya rasa insecure, minder, takut mencoba, dan takut gagal.
5. Ditinggalkan
Pengalaman ditinggalkan ini tidak hanya berlaku pada percintaan saja. Tetapi juga dari “figure lekat” di masa kecil, baik orang tua maupun pengasuh.
