“Selain itu, Aremania juga menyoroti provokasi di sosial media, hal ini yang harus kita redam bersama,” kata Abdul Haris melanjutkan.
Selain sepakat untuk tidak menyediakan kuota tiket untuk suporter dengan julukan tim Bajol Ijo tersebut, terdapat kesepakatan lain yang diambil.
Aremania sepakat untuk tidak melakukan aksi sweeping kendaraan bermotor yang menggunakan nomor kendaraan plat L atau berasal dari wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Aremania siap memberikan sanksi kepada oknum suporter yang melakukan tindakan pencopetan, aksi anarkis, dan masuk ke stadion tanpa tiket.
Suporter Arema FC juga meminta skuad Singo Edan untuk menang dengan mengantongi tiga poin penuh pada laga penuh gengsi tersebut.
Baca Juga: Review FIFA Match Day Indonesia vs Curacao: Meski Sempat Tertinggal, Skuad Garuda Berhasil Menang
Selain itu, pihak Aremania meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk memberikan pengawalan terhadap para pendukung yang berasal dari luar kota.
Selanjutnya Aremania di wilayah Malang Raya sepakat untuk menyediakan konsumsi bagi pendukung yang berasal dari luar kota, mengatur kepulangan, termasuk jika harus menginap di Stadion Kanjuruhan.
Suporter juga mendorong pihak berwajib dan manajemen Arema FC untuk menertibkan akun-akun sosial media yang melakukan tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab.