“Saya merubah strategi, tadinya menggunakan empat pemain bertahan, menjadi tiga pemain bertahan. Kemudian, kami juga menambah penyerang di depan, sehingga kami bisa mencetak gol. Sebenarnya kami memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan itu tak terulang lagi di partai final nanti melawan Vietnam,” tegas Bima.
Nay Min Htet adalah tim Myanmar yang mampu memasukan gol pertama Myanmar pada babak pertama menit ke-44’, setelah itu pada babak kedua, Namun pada babak kedua, Muhammad Riski Afrisal mencetak gol indah melalui tendangan bebas di menit ke-70’.
Hingga babak terakhir selesai, keduanya imbang dengan 1:1, dan dilanjutkan dengan tendangan penalti. Seluruh algojo penalti tim U-16 Indonesia sukses memasukan gol ke gawang lawan.
Lima penendang penalti mampu memasuk gol pada lawan, Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil membawa Indonesia melaju ke babak final dengan gol penalti mereka, perlunya apresiasi yang baik pada penjaga gawang Andrika Fathir Rachman menggagalkan satu gol Myanmar.
kubu Myanmar, hanya empat penendang mampu memasukan bola ke gawang Andrika . Mereka adalah Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. Satu tendangan gagal dilakukan oleh Shine Wanna Aung yang berhasil ditepis oleh Andrika.
“Saya memohon maaf kepada suporter tadi yang hadir di stadion dan penonton yang menyaksikan di rumah, karena laga tadi sedikit menegangkan. Namun Alhamdulillah, kita bisa mengatasinya dan memenangkan pertandingan,” tutur Bima.
Andrika Pun sempat mengatakan dengan semangat, di final nanti semoga timnya mampu membawa kemenangan atas Vietnam.
“Semoga kami bisa menang lawan Vietnam dan membawa Indonesia menjadi juara,” katanya.