Hero Tito Petinju Asal Malang Meninggal Dunia Usai Tanding, Holywings Beri Santunan untuk Anak Selama 10 Tahun

- 5 Maret 2022, 12:30 WIB
Hero Tito, petinju asal Malang meninggal dunia setelah bertanding melawan James Mokoginta dan sempat mengalami koma selama 5 hari.
Hero Tito, petinju asal Malang meninggal dunia setelah bertanding melawan James Mokoginta dan sempat mengalami koma selama 5 hari. /Instagram @Holywingssportshow

MEDIA JAWA TIMUR - Petinju asal Malang, Hero Tito meninggal dunia setelah berlaga melawan James Mokoginta untuk memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2 kilogram) di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, pada Minggu, 27 Februari 2022 lalu.

Diketahui, dalam pertandingan 10 ronde itu, Hero Tito terkena pukulan telak hingga tersungkur pada ronde ketujuh.

Ia tidak bisa melanjutkan pertandingan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Hero sempat mengalami koma selama lima hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Baca Juga: 4 Pembalap Muda Indonesia Binaan AHM Ikuti Asia Talent Cup 2022 di Qatar Pada 5-6 Maret 2022

Atas insiden tersebut, akhirnya Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya angkat bicara, ia mengaku terpukul atas peristiwa yang dialami Hero Tito.

Diketahui, Hero Tito menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, pada Kamis, 3 Maret 2022 pukul 16:45 WIB, yang diperkiraan setelah menderita pembengkakan otak.

Untuk itu, pihak Holywings akan memberikan santunan kepada dua anak Tito Hero sebesar Rp5 juta per bulan hingga 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Petenis Ukraina, Elina Svitolina Sumbangkan Hadiah Uang yang Diterimanya untuk Negaranya

"Dengan harapan kedua anak Hero Tito bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak setelah ditinggal ayahnya," ujar Ivan, yang sebagaimana dikutip dari Antara, pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Selain itu, Ivan juga menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama Holywings menyelenggarakan pertandingan tinju.

Sebagai petinggi di klub tersebut, ia pun menyerahkan semua urusan teknis kepada badan tinju yang ditunjuk oleh pihak Armin Tan selaku promotor.

Baca Juga: Pelatih Persebaya, Aji Santoso Pandang Serius 6 Laga Sisa: Penentuan Jalur Perebutan Juara

"Jadi, kami hanya menyediakan tempat dan hadiah kepada petinju yang bertanding di Holywings," ungkap Ivan.

Pasca terjadinya insiden ini, pihak Holywings akan lebih serius dan berhati-hati dalam menyelenggarakan pertandingan tinju berikut.

Salah satu dengan mencari rekanan rumah sakit yang terpercaya untuk semua persoalan medis, mulai dari pengecekan lebih mendetail kepada semua atlet sebelum hingga sesudah bertanding.

Baca Juga: Cerita di Balik Gol Perdana Alie Sesay saat Persebaya vs Madura United: Permintaan Khusus dari Calon Istri

"Ini dilakukan untuk memastikan semua atlet sudah aman total untuk bertanding dan tidak ada cedera berat setelah bertanding seperti cek MRI dan CT scan,” kata Ivan.

“Holywings akan memberikan yang terbaik kepada olahraga tinju di Indonesia supaya tidak terjadi lagi hal yang serupa seperti yang dialami Hero Tito dan petinju yang gugur karena bertanding sebelumnya," imbuhnya.

Sementara itu, pihak keluarga menyatakan ikhlas dengan kepergian petinju dengan nama asli Heru Purwanto tersebut.

Baca Juga: Timnas Indonesia Urung Ikuti FIFA Match Day Periode Maret 2022 Karena Permintaan Shin Tae-yong

Kakak kandung Hero Tito, memaparkan bahwa pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian petinju yang dikenal sabar, sopan dan suka berbagi tersebut.

"Orangnya sangat baik, sangat sopan dengan kakaknya, adik, termasuk orang tua. Ia juga sabar, disiplin," ungkap Siswanto.

Jenazah petinju nasional itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, pada Jumat, 4 Maret 2022.

***

Editor: Indramawan

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah