Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan dianggap kurang pengalaman bertanding di level internasional sebelum bertempur di Piala Asia.
"Akhirnya kami kalah, kehilangan konsentrasi dan kehilangan semuanya karena mental pemain jatuh. Ini memang menjadi evaluasi kami untuk kompetisi berikutnya," tutur Rudy.
Sementara itu, ia juga berharap hasil dari Piala Asia 2022 menjadi evaluasi PSSI agar dapat mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
"Akan tetapi, upaya untuk sepak bola putri tak bisa dilakukan sendiri. Harus ada kerja sama dengan banyak pihak. Yang jelas, timnas putri Indonesia bermimpi dapat bertanding lagi di Piala Asia berikutnya," ungkap Rudy
Seperti yang diketahui, Garuda Pertiwi tak mampu melaju dari fase grup Piala Asia Wanita 2022 setelah ditundukkan Filipina dengan skor 6-0 pada laga terakhirnya di Grup B, Kamis, 27 Januari 2022.
Dengan hasil tersebut membuat Indonesia menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan. Sebelumnya, Indonesia telah kalah 0-18 dari Australia dan 0-4 dari Thailand.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Berharap Tak Ada Poin Hilang Mulai Lawan Persebaya hingga Barito Putera
Ketidaklolosan dari fase grup mengulangi catatan Indonesia pada Piala Asia Wanita 1981 dan 1989.
Sedangkan, prestasi terbaik Indonesia di kompetisi tersebut yaitu menjadi semifinalis tahun 1977 dan 1986.