MEDIA JAWA TIMUR - Keberhasilan menyumbangkan dua medali emas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 membuat nama Leani Ratri Oktila ramai dibicarakan.
Di ajang olah raga kelas dunia kaum disabilitas ini, Ratri memenangkan medali emas para-bulu tangkis untuk nomor Ganda Putri SL3–SU5 bersama Khalimatus Sadiyah, dan Ganda Campuran SL3–SU5 bersama Hary Susanto, juga berhasil merebut medali perak di nomor Tunggal Putri.
Prestasi wanita kelahiran Siabu, Bangkinang, Kampar, 6 Mei 1991 menuliskan sejarah baru bagi tim paralimpiade Indonesia selama penantian 41 tahun membuatnya layak menyandang gelar Ratu Para Badminton Indonesia.
Baca Juga: Hary Susanto dan Leani Ratri Raih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020, Presiden Beri Selamat
Perjuangan Ratri sampai bisa di puncak prestasi seperti sekarang tidaklah mudah.
Terlahir normal dan bermain badminton sejak usia 8 tahun, pada bulan Februari 2011, Ratri mengalami kecelakaan motor.
Kecelakaan itu menyebabkan kaki kiri dan tangan kanannya patah, dan divonis mengalami gangguan permanen.
Kaki kirinya sekarang lebih pendek 11 sentimeter daripada kaki kanannya, sehingga dengan kondisi ini membuat Ratri masuk kategori SL4.