Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Buah Perjalanan Panjang Greysia, Usai London dan Rio

- 3 Agustus 2021, 22:40 WIB
Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu melakukan selebrasi Juara Olimpiade Tokyo 2020.*
Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu melakukan selebrasi Juara Olimpiade Tokyo 2020.* //Twitter @Olympics//

MEDIA JAWA TIMUR - Indonesia kembali mendapatkan kado terindah dari para atletnya yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Terbaru, adalah medali emas yang berhasil diraih pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Mereka dikukuhkan sebagai juara setelah mengalahkan pasangan Cina Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Baca Juga: Brasil Melaju ke Final Sepak Bola Putra Olimpiade Tokyo 2021 Usai Kalahkan Meksiko

Greysia/Apriyani berhasil mengungguli Chen/Jia dalam straight game dengan skor 21-19 dan 21-14.

Pencapaian medali emas ini mencetak sejarah baru bagi dunia bulu tangkis Indonesia.

Pasalnya, Greysia/Apriyani merupakan pasangan ganda putri pertama Indonesia yang sukses meraih gelar juara sepanjang pagelaran Olimpiade.

Baca Juga: Greysia dan Apriyani dapat Rp 5 Miliar, Ini Daftar Bonus Atlet Olimpiade Tokyo dari Berbagai Negara

Greysia/Apriyani mengungkapkan bahwa ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Mereka masih tidak percaya bahwa mereka telah menyandang gelar juara Olimpiade Tokyo 2020.

Dilansir mediajawatimur.com dari laman resmi PBSI, keduanya mengungkapkan betapa berharganya medali emas ini bagi mereka, orang-orang terdekat, serta seluruh rakyat Indonesia yang tak henti mendukung. 

 “Saya kehabisan kata. Kami di sini dan kami mendapat medali emas. Ini rasanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini sangat berarti bagi kami,” tutur Greysia.

Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Menang, Emas Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

“Juga terima kasih berhat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa merah medali emas. Saya sangat senang dan bahagia,” tambah Apriyani.

Medali emas ini semakin bermakna mengingat Olimpiade Tokyo 2020 ini bukan satu-satunya Olimpiade yang mereka ikuti, khususnya bagi Greysia.

Greysia mengungkapkan bahwa jejak kelam Olimpiade sebelumnya menjadi motivasi dan tantangan baginya untuk tampil maksimal di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Menpora Sambut Kedatangan Atlet Indonesia dari Olimpiade Tokyo, Pastikan Semua Akan Dapat Royalti

“Tentu saja Cina dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali,” ucap Greysia.

Di dua Olimpiade tersebut, Greysia memang belum berhasil membawa pulang medali. Ditambah skandal yang membelitnya saat Olimpiade London 2012 lalu.

Pada saat itu, Greysia dipasangkan dengan Meilana Jauhari, dan keduanya didiskualifikasi dari pertandingan lantaran dinilai memanipulasi pertandingan.

Baca Juga: Jokowi Langsung Video Call dan Ucapkan Terima Kasih ke Greysia-Apriani setelah Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020

Mereka dianggap berupaya untuk kalah dan bermain tidak sportif untuk menghindari pasangan nomor satu dunia asal Cina Wang Xiao Li/Yu Yang di Perempat Final.

Namun, perjalanan kelam ini tidak membuat Greysia patah semangat. Dia mengatakan bahwa dia tetap memegang komitmennya untuk mencetak sejarah baru di dunia bulu tangkis Indonesia.

“Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti,” tuturnya.

Usahanya berbuah manis, dia bersama Apriyani berhasil mewujudkan mimipinya menjadi juara Olimpiade dan membawa pulang medali emas.

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: PBSI


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah