Moeldoko Sebut Mahasiswa Lebih Bagus Kawal Subdisi BBM Tepat Sasaran, Bukan Turun ke Jalan tapi Tak Tahu Arah

- 17 September 2022, 13:00 WIB
Moeldoko dalam Klarifikasi Bersama Pimred PRMN.
Moeldoko dalam Klarifikasi Bersama Pimred PRMN. /Tangkapan layar Klarifikasi Bersama Pimred PRMN

MEDIA JAWA TIMUR - Kenaikan BBM baik pertamax dan pertalite memunculkan demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa dan buruh.

Jend. TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. mengatakan, aksi mahasiswa dan buruh yang melakukan demonstrasi akibat kenaikan BBM kurang pas.

Menurutnya, yang diperjuangkan para mahasiswa dan buruh tersebut sebenarnya adalah orang kaya.

Baca Juga: Emil Dardark Blak-blakan Terkait Relasi Personal dan Politik dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa

"Saya juga melihatnya kurang tepat atau kurang pas ya, temen-temen mahasiswa dan buruh itu demo, karena yang diperjuangkan orang kaya bukan orang miskin yang diperjuangkan," katanya dalam forum Klarifikasi Bersama Pimred PRMN yang diikuti oleh Mediajawatimur.com.

"Buktinya apa? 80 persen dari subsidi BBM itu yang menikmati orang-orang ke atas. Kan ironis itu," lanjutnya.

Ia mengajak masyarakat untuk berpikir jernih bahwa pemerintah selalu memberikan penjelasan terkait kebijakan yang diambil.

Moeldoko mengatakan apa dilakukan pemerintah saat ini adalah sebuah upaya untuk memperbaiki pemberian subsidi agar tepat sasaran.

Baca Juga: Hilangnya Iwan Budi Saksi Kasus Korupsi Masih Misteri, Ada Kaitan dengan Temuan Jasad Hangus Terbakar?

Baginya, lebih bagus jika mahasiswa mengawal agar subsidi BBM tepat sasaran.

"Jadi kalau kemarin saya bicara dengan Ibu Dirut Pertamina, bagaimana temen-temen mahasiswa sebagian ikut terlibat bagaimana (penyaluran) untuk subsidi BBM benar-benar tepat sasaran, dan mereka ikut mengawal, nah itu justru bagus," paparnya.

"Bukan turun ke jalan tapi tidak ngerti apa arahnya ini," lanjut Moeldoko.

Ia menerangkan bahwa arah pemerintah sangat jelas mengambil kebijakan agar subsidi tepat sasaran.

Sementara itu, memang terjadi perubahan-perubaha data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan saat ini sedang dalam perbaikan.

Baca Juga: Hilangnya PNS Iwan Budi dan Penemuan Jasad Terbakar Tanpa Kepala Diduga Berkaitan, Kepolisian Lakukan Tes DNA

"Ada perubahan-perubahan data karena Covid-19, DTKS cukup lama, ini sedang dalam perbaikan," terangnya.

DTKS merupakan sumber data utama pemerintah dalam menetapkan sasaran bagi program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Moeldoko kembali menekankan bahwa yang bisa dilakukan mahasiswa terkait kebijakan BBM ini adalah mengawal agar tepat sasaran.

"Jadi semestinya yang perlu dipahami bersama, kalau temen-temen ingin memperjuangkan, memperjuangkan bagaimana? Ikut membantu pemerintah di dalam agar tepat sasaran tadi," katanya.

"Jangan turun karena kenaikan BBM. Itu upaya pemerintah untuk membuat keseimbangan baru sebenarnya," lanjut Moeldoko.***

 

 

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini