Network
MEDIA JAWA TIMUR – Hujan meteor dinyatakan akan jatuh pada akhir bulan Juli 2022 ini. Lalu, apakah berbahaya jika melihat secara langsung hujan meteor tersebut?
Menurut Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini sama sekali tidak berbahaya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun jatuh ke atmosfer bumi, debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km.
"Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” jelasnya, dikutip Mediajawatimur.com dari laman resmi BRIN.
Baca Juga: Citayam Fashion Week Marak Kriminalitas, Telan 2 Korban Penjambretan hingga 50 Korban Pencurian HP
Lalu, apakah harus menggunakan alat tertentu untuk melihat hujan meteor?
Thomas menyampaikan bahwa pengamatan hujan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.
Cara mudah untuk melihat hujan meteor yaitu, memilih lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.
Nantinya, hujan meteor yang akan terlihat di wilayah Indonesia adalah Alpha-Capricornids dan Delta-Aquarids.
