Mencegah Stunting Jadi Kunci Kemajuan Bangsa Hadapi Era Bonus Demografi

- 21 Juli 2022, 15:13 WIB
Diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Kepoin Genbest: Stunting Hilang, Ciptakan Generasi Cemerlang, di Pasuruan, Selasa, 19 Juli 2022.
Diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Kepoin Genbest: Stunting Hilang, Ciptakan Generasi Cemerlang, di Pasuruan, Selasa, 19 Juli 2022. /Genbest

MEDIA JAWA TIMUR - Mencegah stunting menjadi kunci untuk kemajuan bangsa dalam menghadapi sekaligus memanfaatkan era bonus demografi.

Sehingga penting dilakukan langkah untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia yang akan menghadapi era bonus demografi tahun 2030.

Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Wiryanta mengatakan pada tahun 2030, penduduk Indonesia sebagian besar akan didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial.

Baca Juga: Kasus Penembakan Brigadir J: Autopsi Ulang Segera Dilakukan, Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Dinonaktifkan

Artinya, pada era tersebut, jumlah angkatan kerja usia produktif di Indonesia akan berjumlah di atas 50%. 

“Golongan usia sangat produktif ini bisa meningkatkan produktivitas nasional. Kunci dari kemajuan bangsa sebetulnya letaknya ada di produktifitas,” ujarnya pada dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Kepoin Genbest: Stunting Hilang, Ciptakan Generasi Cemerlang, di Pasuruan, Selasa, 19 Juli 2022.  

Untuk itu, ditambahkan Wiyanta, cita-cita bersama mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045, akan sangat mungkin tercapai apabila angka stunting rendah yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif dan kompeten.

Baca Juga: Filosofi Permainan Tradisional Asli Jawa Timur, Banyak Dimainkan oleh Generasi 90-an: Ada Cublak-Cublak Suweng

Sementara itu, Dokter Clarin Hayes, mengatakan stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan anak tetapi juga perkembangannya.

“Stunting bisa berpengaruh ke kognitif, kemampuan otak untuk berpikir. Fokusnya juga akan terganggu, pertumbuhan gigi juga terhambat, wajahnya juga akan lebih muda dari anak seusianya,” kata Clarin.

Ia menambahkan, stunting bisa dicegah sejak awal. Menjaga 1.000 hari pertama kehidupan menjadi upaya utama dalam menanggulangi dan mencegah stunting.

Baca Juga: Hasil Karya Anak Bangsa, Film Animasi Hafiz dan Hafizah Siap Tayang di Amerika Serta 16 Negara Lainnya

“1000 hari ini dihitung sejak terjadinya konsepsi, sejak terjadinya pembuahan. Untuk itu remaja perempuan yang nanti akan hamil sangat penting untuk menjaga asupan nutrisi dan menjaga tumbuh kembang janin sejak dalam kandungan,” katanya.

Di sisi lain, Sub Koordinator Bina Ketahanan Remaja, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur, Yuyun Evriana, menuturkan bahwa prevalensi stunting di Jawa Timur masih tinggi yaitu 23,5%. Masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia WHO yang menetapkan angka stunting normal di bawah 20%.

Oleh karena itu, Yuyun mengimbau untuk mencegah stunting terutama bagi calon pengantin yang akan melahirkan generasi berikutnya di masa depan.

Baca Juga: 4 Girl Group K-Pop Generasi Ke-4 yang Baru Debut Sudah Dipenuhi Kontroversi: NMIXX, IVE, aespa, ITZY

“Stunting banyak sekali akibatnya, ekonomi juga terpengaruh kalau banyak yang terkena stunting. Strategi pencegahan stunting ini dari hulu. Jauh-jauh hari di masa pra konsepsi sudah kita siapkan. Yang paling penting sebelum menikah adalah cek kesehatan reproduksi dan gizi,” tutur Yuyun.

Forum Kepoin GenBest yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.

GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.***

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini