Network
MEDIA JAWA TIMUR - Akses data kependudukan untuk komisi pemilihan umum (KPU) guna menyelenggarakan pemilu 2024 resmi dibuka oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri).
Dalam kegiatan ini juga KPU dan Kemendagri meneken kerja sama terkait pemanfaatan NIK (Nomor Induk Kependudukan) guna memutakhirkan data pemilih untuk pemilu 2024.
Pembukaan akses NIK untuk pendataan pemilih dalam pemilu 2024 telah ditandatangani atas perjanjian kerjasama antara KPU dengan Kemendagri, dan penyerahan hak akses NIK di Kantor KPU, Jakarta, 29 Juni 2022.
Baca Juga: Profesor Zubairi Beri Tanggapan Mengenai Isu Legalisasi Ganja Medis, Apakah Boleh?
Pemutakhiran daftar pemilih dan penyusunan daftar pemilih 2024 sangat penting karena menjadi komitmen berbagi data yang disampaikan ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Zudan Arif Fakrulloh selaku Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri menyampaikan jumlah daftar penduduk potensial berjumlah sebesar 206 juta pemilih (DP4) untuk pemilu 2024 sesuai dengan pembaruan data per 29 Juni 2022.
“kalau menggunakan data hari ini, untuk pilpres di Februari sekitar 206 juta dan di pilkada di November kurang lebih 210 juta,” Tutur Zudan dikutip Mediajawatimur.com dari Antara.
Baca Juga: Google, Meta, Netflix Terancam Diblokir, Kominfo: Segera Lakukan Daftar Ulang!
Data tersebut tentunya akan berubah dan terus diperbarui hingga menjelang pemilu dan pemilihan Kepala Daerah 2024.
