Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H: Indonesia Sudah Memenuhi Kriteria

- 1 Mei 2022, 18:45 WIB
Seminar "Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H" yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah di Jakarta pada Minggu, 1 Mei 2022 sore ini.
Seminar "Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H" yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah di Jakarta pada Minggu, 1 Mei 2022 sore ini. /Kemenag

MEDIA JAWA TIMUR - Dalam seminar "Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H" yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah di Jakarta pada Minggu, 1 Mei 2022 sore ini, anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Cecep Nurwendaya menjelaskan, secara hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis), hilal awal Syawal 1443 Hijriyah di Indonesia dimungkinkan berhasil dirukyat pada hari ini, Minggu, 1 Mei 2022.

Hal ini disebabkan, berdasarkan perhitungan, posisi bulan pada hari ini yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 Hijriyah sudah berada dalam Kriteria Baru MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore).

Kriteria tersebut menetapkan bahwa awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, atau disingkat 3-6,4.

Baca Juga: Jelang Sidang Isbat Idul Fitri 2022: Link Live Streaming, Rangkaian Agenda dan Daftar 99 Lokasi Rukyatul Hilal

"Berdasar hisab Kriteria Baru MABIMS (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," ungkap Cecep yang sekaligus adalah pakar astronomi ini.

Sebagai informasi, parameter ketinggian hilal 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah.

Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021, dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Idul Fitri 1433 Hijriah Jatuh Pada Senin, 2 Mei 2022 Besok

Cecep menambahkan, posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).

Halaman:

Editor: Indramawan

Sumber: Kemenag


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah