Awal Musim Kemarau Lebih Mundur dan Tidak BersamaanTahun 2022 Ini, BMKG Berikan 3 Rekomendasi

- 18 Maret 2022, 18:30 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat memberikan penjelasan pada Jumpa Pers Prakiraan Musim Kemarau 2022 yang digelar secara virtual pada Jumat, 18 Maret 2022 hari ini.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat memberikan penjelasan pada Jumpa Pers Prakiraan Musim Kemarau 2022 yang digelar secara virtual pada Jumat, 18 Maret 2022 hari ini. /Tangkapan layar Youtube Info BMKG/Youtube Info BMKG

MEDIA JAWA TIMUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa awal musim kemarau di tahun 2022 ini lebih mundur datangnya dan tidak bersamaan.

Hal ini disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Jumpa Pers Prakiraan Musim Kemarau 2022 yang digelar secara virtual pada Jumat, 18 Maret 2022 hari ini melalui kanal Youtube Info BMKG.

Karena datangnya awal musim kemarau di tahun 2022 ini tidak secara bersamaan, maka Dwikorita Karnawati memberikan tiga rekomendasi sebagai berikut.

Baca Juga: Hasil Kaji Cepat Sementara Banjir yang Rendam 110 Rumah Warga di 4 Desa Kecamatan Pakis, Malang

1. Pemerintah daerah dan stakeholder serta masyarakat untuk waspadai wilayah yang akan memasuki musim kemarau lebih awal dibanding normalnya (sebanyak 26% Zona Musim), yaitu sebagian Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua bagian timur.

Baca Juga: Update Banjir Bandang di Kabupaten Malang: Seorang Warga Hilang Ditemukan Meninggal

2. Perlunya peningkatan kewasapadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya (sebanyak 12% Zona Musim), yatu Sumatera Utara bagian utara, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagaian Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Maluku.

Baca Juga: Masyarakat Probolinggo Diminta Tetap Waspada Meski Banjir Telah Surut, BNPB: Masih Berpeluang Hujan

3. Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan kekurangan air bersih diharapkan dapat melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk memenuhi waduk, embung kolom retensi, dan penyimpanan air hujan lainnya.

Halaman:

Editor: Indramawan

Sumber: YouTube Info BMKG


Tags

Terkait

Terkini