MEDIA JAWA TIMUR - Mantan Deputi Kerja Sama Internasional dan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Hamidin mengomentari soal Taliban yang kembali berkuasa di Afganistan.
Ia menyebut bahwa berkuasanya Taliban akan menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam mencegah radikalisme di Indonesia.
Tantangan ini muncul lantaran menurut Hamidin sejumlah WNI yang pernah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak pada dekade 2014-2019 pernah ikut pelatihan dengan Taliban.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Bekasi, Berikut Kesaksian Ketua RT
Pelatihan ini dilaksanakan di Afghanistan pada tahun 1990-an. Dari pelatihan tersebut, lahirlah kelompok Al Jamaah Al Islamiyah.
"Ini menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk melawan radikalisme dan terorisme. ISIS memang sudah selesai, tetapi simpatisan dari Indonesia yang ingin kembali masih banyak. Lalu kemudian Al Jamaah Al Islamiyah Indonesia yang kita ketahui bersama ada generasi 1 sampai 4 dan sudah diidentifikasi oleh negara,” ujar Hamidin dilansir dari Antara pada Jumat, 10 September 2021.
Ia kemudian menyebut beberapa pihak-pihak yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah orang yang kembali ke Indonesia pasca kekalahan ISIS.
Hal ini karena menurut Hamidin pada tahun 2017 banyak simpatisan ISIS yang tidak kembali ke negara asal.