"Karena situasi belum memungkinkan kegiatan Swab Test Rapid Antigen dihentikan oleh Dandim 1609/Buleleng karena masyarakat Desa Sidetapa menolak untuk dilanjutkan kegiatan tersebut," lanjutnya.
Pihaknya mengaku sangat menyayangkan kejadian ini, menurutnya TNI sudah bersikap baik dan hati-hati namun malah mendapat respon kurang baik dari masyarakat.
Baca Juga: TNI Rekrut Ribuan Relawan Guna Bantu Tingkatkan Vaksinasi Masal di Indonesia
"Adanya tindakan penertiban atau pendisiplinan justru ada oknum warga yang membahayakan keselamatan petugas bahkan menantang dan membentak. Saat dikasi tahu baik-baik malah memukul aparat dalam hal ini kepada Dandim 1609/Buleleng hingga harus menerima benjolan dan saat ini sudah divisum," jelasnya.
Diketahui, sebelumnya beredar video viral warga Buleleng Bali di pukul oleh sejumlah anggota TNI. Dalam unggahan video tersebut terlihat kerumunan aparatur negara berseragam TNI.
Selain TNI, dalam video terlihat tenaga kesehatan berpakaian hazmat lengkap, juga keramaian warga.