Network
MEDIA JAWA TIMUR - Soegiarin merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam menyebar berita kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Hal itu ia lakukan setelah mendapat mandat dari pimpinannya, Adam malik untuk memberitakan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.
Perjuangan Soegiarin tidak mudah, ia harus menyelinap masuk ke kantor Domei (sekarang kantor berita Antara), stasiun radio milik Jepang yang dijaga ketat oleh tentara Jepang.
Baca Juga: Manchester City Meriahkan HUT ke 76 RI Melalui Video Animasi Khas Indonesia
Dengan keahliannya menerjemahkan sandi morse, Soegiarin berhasil mengirimkan berita kemerdekaan Indonesia ke seluruh kantor-kantor luar negeri.
Berkat jasanya, berita kemerdekaan Indonesia tersebar ke seluruh nusantara dan dunia.
Soegiarin merupakan tokoh kelahiran 13 Juli 1918 di Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Ia merupakan jurnalis yang memiliki keahlian sebagai penyiar berita morse pada masanya.
Ia meninggal di Jakarta tanggal 2 November 1987 dan dimakamkan di TPU Bergota, Semarang.
Sayangnya, Soegiarin tidak pernah dikenang sebagai pahlawan bangsa hingga wafatnya.
Sang Adik, Soegiarno lantas mengenang keberanian sang Kakak saat harus menerobos kantor berita Domei.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Rayakan HUT Ke 76 RI dengan Upacara Bersama Nakes dan Pasien Isolasi Covid-19
“Yang kita banggakan itu karena keberanian Mas Giarin untuk masuk kantor Domei menyiarkan berita ini keluar negeri," ungkap Soegiarno saat berbincang bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Kita bangga bahwa satu-satunya orang dari Jawa Tengah yang menyiarkan berita kemerdekaan melalui Domei,” lanjutnya.
“Kita ikut bangga, semua ikut bangga,” ujar Ganjar dilkutip dari kanal YouTube pribadinya pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Baca Juga: Google Rilis Doodle untuk Peringati HUT ke-76 Indonesia, Terinspirasi dari Bhinneka Tunggal Ika
Kemudian Soegiarno melantunkan lagu Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki yang diikuti oleh Ganjar.
“Saya bangga sekali dengan generasi sekarang yang masih meneruskan, menguatkan sejarah Indonesia,” ungkapnya sambil mengepalkan tangan dengan bangga.
“Jadi generasi penerus sekarang harus bersatu. Negara yang kuat itu bagaimana? Ekonominya kuat? Senjatanya yang kuat? Semuanya tidak. Nomor satu adalah persatuan,” pungkasnya.
***
