Antisipasi Puncak Karhutla di Kemarau Bulan Agustus, Menteri LHK Sebut Teknologi Modifikasi Cuaca

- 1 Agustus 2021, 12:30 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. /MenLHK

MEDIA JAWA TIMUR - BMKG telah memprediksi puncak musim kemarau pada beberapa wilayah rawan karhutla. Wilayah tersebut di antaranya adalah Sumatera bagian selatan dan sebagian besar pulau Kalimantan pada bulan Agustus dan September.

Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat digunakan untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya.

Hal tersebut Siti Nurbaya sampaikan dalam rapat teknis yang membahas prakiraan cuaca dan teknik modifikasi cuaca serta kesiapan patroli desa secara virtual pada 30 Juli 2021.

Baca Juga: Inul Kritik Fasilitas Hotel Bintang 3 untuk Isoman DPR: Dewan Model Opo Kuwi?

Pemanfaatan TMC dapat menciptakan hujan buatan di wilayah rawan Karhutla. Menurutnya, penggunaan teknologi tersebut sangatlah berguna.

"TMC ini telah kita intensifkan beberapa tahun terakhir dan akhirnya menjadi sesuatu yang sangat berguna untuk kita," ungkap Menteri Siti dikutip mediajawatimur.com dari laman KLHK pada 30 Juli 2021.

Contoh penerapan penggunaan TMC salah satunya adalah di Provinsi Riau, pada fase pertama 10 Maret sampai 5 April 2021.

Baca Juga: Hari ASI Sedunia 1 Agustus 2021: Ini Pesan WHO dan UNICEF, serta Link Twibbon untuk Digunakan

Secara umum, upaya tersebut dapat meningkatkan curah hujan sekitar 33 hingga 64 persen terhadap curah hujan alamnya.

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: KLHK


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah