Presiden Jokowi Soroti Peringatan Dini Bencana, Minta BNPB Cek Instrumen Secara Rutin

23 Februari 2022, 12:30 WIB
Presiden Jokowi dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2022. Ia menyoroti peringatan dini bencana dan meminta BNPB mengecek instrumen secara rutin. /Sekretariat Presiden

MEDIA JAWA TIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti peringatan dini bencana. Menurutnya, selain jalur evakuasi yang terus disiagakan, instrumen peringatan dini harus dicek secara rutin.

"Jalur evakuasi harus terus disiagakan. Instrumen-instrumen peringatan dini harus terus di-upgrade dan dicek secara rutin. Ini yang sering kita tidak disiplin di sini, cek secara rutin." kata Presiden Jokowi, ketika membuka Rakornas Penanggulangan Bencana, yang dipantau Mediajawatimur.com secara daring pada 23 Februari 2022.

Presiden Jokowi juga menyadari bahwa pengadaan instrumen tersebut tidak semuanya dilakukan oleh BNPB. 

Baca Juga: Terdapat Penambahan Kasus Covid-19 di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Sebut Keadaan Cukup Terkendali

Namun, ia meminta BNPB terlibat untuk mengingatkan lembaga-lembaga yang terkait dengan penanggulan bencana, sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik.

"Saya tahu tidak semua pengadaan alat ini oleh BNPB. Tapi, saya minta BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian dan lembaga terkait untuk menjalankan tugasnya." terang Jokowi.

"Ini menyangkut keselamatan rakyat." katanya kemudian.

Selain itu, orang nomor satu di Indonesia tersebut juga meminta agar BNPB mengajak seluruh pemerintah dalam hal pembangunan, sehingga berorientasi pada tangguh bencana.

Baca Juga: Fenomena Hujan Es Seperti di Surabaya Kemarin, Masih Dapat Terjadi Sampai Maret-April 2022 Mendatang

"BNPB harus terlibat aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat maupun daerah, agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana." papar Jokowi.

Presiden juga mengingatkan pentingnya budaya kerja BNPB untuk harus siaga, antisipatif, responsif dan adaptif, karena bencana alam datang secara tiba-tiba, bahkan tidak terbayangkan sebelumnya.

Oleh karena itu, orientasi pada pencegahan bencana harus diutamakan. Sebagai contoh, bencana banjir yang dapat dicegah dengan diperhitungkan sebelumnya.

Baca Juga: Jawaban Bima Arya saat Ditanya Kesiapan DKI 1 atau Jabar 1: Kalau Mau Naik Kelas, PRnya Harus Diselesaikan

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto mengatakan tantangan untuk mewujudkan bangsa yang tangguh terhadap bencana tentu tidak semakin ringan.

Hal itu karena potensi bencana alam dapat bertambah dari waktu ke waktu.

"Sepanjang 2021, kami mencatat 5.402 kejadian bencana dengan korban meninggal dunia mencapai 728 jiwa dan kerugian material lebih dari 150.000 rumah dan lebih dari 4.400 fasilitas umum rusak berat," ujar Suharyanto.

Baca Juga: Awali Kerja Sama dengan Pemkab Banyuwangi, PRMN dan Promedia Akan Beri Promosi Gratis bagi Pelaku UMKM

Sebagai informasi, Rakornas Penanggulangan Bencana 2022 digelar secara hybrid dengan mengusung tema "Meningkatkan Kolaborasi dan Integrasi dalam Mewujudkan Ketangguhan Bangsa dalam Menghadapi Bencana".

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 23-24 Februari 2022.

Turut hadir mendampingi Presiden di Istana Kepresidenan Bogor antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala BNPB Suharyanto.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler