Gagas Ibu Ibukota Awards, Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Tuntut Perempuan untuk Peka Terhadap Isu

30 September 2021, 21:50 WIB
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati.* /Instagram @Feryfarhati

MEDIA JAWA TIMUR - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati membagikan cerita awal mula ia menggagas Ibu Ibukota Awards.

Ia menuntut agar para perempuan lebih peka terhadap isu di lingkungan sekitarnya. Hal ini disampaikan Farhati dalam acara Indonesia Women's Forum 2021 yang diadakan secara virtual. 

“Ketika kepedulian perempuan dalam mengurus isu-isu yang ada di hadapannya itu diperluas, misalnya ke lingkungan sekitarnya, maka dampaknya akan besar, sehingga kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat luas," kata Farhati dilansir mediajawatimur.com dalam laman resmi Kemenpppa pada Kamis 30 September 2021.

Baca Juga: Menteri Bintang Puspayoga: Perempuan Menentukan Kualitas Generasi Penerus

Hal tersebut kemudian yang mendorong ketua TP PKK untuk memberikan Ibu Ibukota Awards. 

"Itulah yang mendorong saya untuk menggagas Ibu Ibukota Awards," tuturnya

Ia menyebutkan bahwa semua orang harus mengetahui dan melihat bahwa dampak luar biasa datang dari sosok-sosok penggerak. 

"Semua orang harus melihat bahwa banyak sekali sosok-sosok penggerak yang punya dampak luar biasa terhadap kota,” ujar Farhati. 

Baca Juga: UN Women Indonesia Menilai Covid-19 Akibatkan Perempuan Alami Pengurangan Pendapatan dari Usaha Informal

Sementara itu, President of Kids and Family Business Visinema, Anggia Kharisma juga sependapat mengenai pentingnya peranan perempuan, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19. 

Anggia yang telah menggarap berbagai film dengan tema keluarga, perempuan, hingga anak mengatakan, sebelum melakukan produksi film, ia selalu melakukan pendataan dan observasi terkait isu yang sesungguhnya terjadi di Indonesia.

 “Ternyata isu di masyarakat menunjukan bahwa banyak sekali perempuan yang pada akhirnya belajar dengan sendirinya menggantikan peran suami untuk menjadi tulang punggung keluarga, utamanya di kondisi pandemi ini,” ungkap Anggia. 

Baca Juga: Gejala Kanker pada Perempuan yang Tidak Boleh Diabaikan, Termasuk Penurunan Berat Badan

Tetapi perempuan bukanlah satu-satunya kelompok masyarakat yang memiliki peranan penting, meskipun dianggap rentan. 

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mengatakan, disabilitas di Indonesia yang jumlahnya sudah mencapai 38 juta jiwa juga memiliki andil dalam menghadapi krisis, seperti pandemi Covid-19. 

“Kekuatan penyandang disabilitas itu ada di komunitasnya karena setiap penyandang disabilitas memiliki ragam yang berbeda, seperti penyandang disabilitas tuli, netra, sensorik, mental, dan lain sebagainya," imbuhnya

Selanjutnya komunitas yang beragam itu pula yang saling menggerakkan dan saling bekerja sama. 

"Komunitas inilah yang menggerakkan dan bekerja sama antar pihak,” jelas Angkie. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: kemenpppa.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler