Berkaca dari Taliban di Afghanistan, Henry Subiakto Beri Pesan: Jangan Lemahkan Negaramu

17 Agustus 2021, 11:40 WIB
Henry Subiakto. Ia memberi pesan dengan berkaca pada Taliban di Afghanistan. /Dok. Kemkominfo.

MEDIA JAWA TIMUR - Afghanistan diketahui kembali dikuasai kelompok Taliban setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul.

Kelompok Taliban juga dikabarkan telah menduduki istana kepresidenan dan melakukan patrol di beberapa titik di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Banyak warga Afghanistan memadati Bandara dengan tujuan untuk melarikan dan menyelamatkan diri dari kekuasaan kelompok bersenjata tersebut.

Baca Juga: Presiden Afghanistan dan Diplomat AS Tinggalkan Kabul, Taliban: Perang Telah Usai

Dalam video berdurasi 14 detik yang diunggah oleh Jurnalis Zulfikar Akbar melalui Twitter @zoelfick, terlihat ratusan warga Afghanistan berbondong-bondong memenuhi bandara berharap ada pesawat yang membawa mereka keluar dari wilayah tersebut.

Hal ini kemudian disoroti oleh Henry Subiakto, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Henry mengungkapkan bahwa kejadian di Afghanistan merupakan hasil dari Pemerintahan yang lemah.

Baca Juga: Beredar Video Taliban Bersantai dan Kagumi Rumah Mewah Jendral Afganistan yang Kabur

Akibatnya, Pemerintah bisa dengan mudah dikuasai dan diambil alih oleh kelompok eksternal bersenjata. Sementara itu, rakyat harus menderita akibat kejadian itu.

Bukan menyalahkan Pemerintah, Henry justru menggaris bawahi peran rakyat dalam menjaga kedulatan negara tersebut dengan sikap mencintai dan menjaga.

“Saat Pemerintahan lemah, dan negara runtuh, korbannya rakyat. Maka mencintai dan menjaga negara adalah bagian dari iman, sekaligus kewajiban,” tulis Henry seperti yang dikutip Mediajawatimur.com dari Twitter @henrysubiakto pada 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Konflik Warga dan Tentara Rusak Fasilitas Umum di Afrika Selatan

Lebih lanjut, Henry mengungkapkan bahwa rakyat sebaiknya mengkritik kesalahan negara secara bijak.

Koreksi-koreksi yang ditujukan untuk negara sebaiknya bersifat membangun, bukan sekedar kritik dengan tujuan melemahkan.

“Kritis dan mengoreksi kekurangan negara itu penting, tapi jangan rongrong dan lemahkan negaramu,” tambahnya.

Baca Juga: DKI Jakarta Beri Nama Blok Pemakaman Covid-19, Punya Pesan dan Makna Mendalam

Di bagian akhir, Henry menambahkan sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk warganet di Twitter. Dia mempertanyakan pendapat mereka perihal kejadian di Afghanistan tersebut.

“Apa yang Anda pikir dengan kejadian seperti di Afghanistan ini?,” tulisnya.

Unggahan ini kemudian mendapatkan banyak tanggapan dan komentar. Warganet menjawab sekaligus mengomentari pertanyaan yang dilontarkan Henry tersebut.

Baca Juga: 10 Ucapan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Cocok untuk Caption Instagram dan Whatsapp

Sejalan dengan Henry, mereka pun menyoroti lemahnya Pemerintah Afghanistan dalam menghalau kelompok Taliban menguasai negaranya.

“Ada monster mengerikan yang masuk negara mereka. Semacam zombie atau alien pemakan manusia. Begitu nampaknya sehingga rakyatnya sendiri lari ketakutan,” tulis @Jayandaru2020.

Ini bukan pertama kalinya Henry menyoroti konflik yang terjadi di Afghanistan. Henry kerap membagikan kabar terbaru konflik Afghanistan melalui akun Twitternya itu.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Twitter @henrysubiakto

Tags

Terkini

Terpopuler