Network
MEDIA JAWA TIMUR - Kasus boy group OMEGA X masih menjadi perbincangan hangat di media sosial terkait dengan tindakan kasar yang dilakukan oleh CEO SPIRE Entertainment.
Dilansir Mediajawatimur.com dari laman Soompi, empat member OMEGA X dilaporkan tengah menjalani perawatan untuk gangguan panik, kecemasan dan insomnia.
Awal mula permasalahan terjadi ketika salah satu penggemar OMEGA X melaporkan di Twitter bahwa mereka telah melihat CEO agensi grup SPIRE Entertainment memukul para anggota setelah konser mereka di Los Angeles.
Baca Juga: HYBE Umumkan Rencana Comeback SEVENTEEN, NewJeans, LE SSERAFIM hingga TXT pada Tahun 2023
Setelah laporan tersebut tersebar di media sosial, SPIRE Entertainment menanggapi permasalahan tersebut awalnya dengan merilis pernyataan yang mengklaim bahwa OMEGA X dan agensi telah menyelesaikan semua kesalahpahaman mereka.
Namun setelah kontroversi terus menarik perhatian dengan banyaknya bukti yang tersebar, SPIRE Entertainment merilis permintaan maaf pada 7 November 2022 lalu, bersamaan dengan pengumuman bahwa CEO yang bersangkutan telah mengundurkan diri.
Hari ini, pada 11 November, SBS News melaporkan rincian lebih lanjut tentang pelecehan tersebut dengan video baru dan dugaan log obrolan.
Baca Juga: NewJeans hingga TXT Dikonfirmasi Rilis Album Baru Januari 2023, Agensi Sampaikan Ini!
Dalam rekaman video, SBS News menyatakan bahwa alasan pelecehan verbal dan fisik di Los Angeles adalah karena para anggota tidak berterima kasih kepada CEO dan perusahaan di konser mereka.
CEO juga memberi tahu para anggota untuk membayar utang perusahaan sebesar 1 miliar won (sekitar $760.000) sebelum meninggalkan perusahaan.
Keesokan harinya, dia dilaporkan membuat keributan di hotel dengan mengetuk pintu kamar anggota secara kasar dan berbicara kasar terhadap manajer mereka karena tidak membuka pintu sampai-sampai orang sekitar dan karyawan hotel harus membubarkan perkelahian.
Baca Juga: Music Bank in Chile Diperkirakan Dihadiri 47 Ribu Penggemar, Dimeriahkan ATEEZ hingga STAYC
Menyusul kejadian ini, wakil ketua agensi Hwang mengirim pesan kepada anggota OMEGA X.
“Saya tahu apa yang dilakukan CEO Kang adalah salah", kata wakil ketua Hwang.
“Saya tidak bisa membiarkan aksi grup OMEGA X yang tidak sopan, kamu akan melihat konsekuensinya ketika kamu kembali", lanjutnya.
Baca Juga: Daftar Line Up Terbaru Artis yang Hadir di MAMA Awards 2022, Ada NewJeans, BIBI hingga TXT
Penyalahgunaan kekuasaan serupa oleh CEO dilaporkan terjadi berkali-kali sebelumnya juga.
Penyalahgunaan yang dilakukan oleh CEO tersebut sebagai berikut:
CEO mereka memaksa para anggota untuk berhenti tampil di tengah konser mereka untuk video call karena dia marah mereka tidak meneleponnya lebih awal meskipun ayahnya meninggal tepat sebelum konser dimulai.
Baca Juga: MAMAMOO dan ONEUS Siap Konser di Indonesia Desember 2022, Harga Tiket Mulai Rp888 Ribu
Di lain waktu, CEO juga mendesak salah satu anggota, Jaehan, dan manajernya untuk segera turun dari pesawat melalui pesan teks, memaki dan mengancam akan menuntut.
CEO dan Ketua Hwang juga diduga memaksa para anggota untuk tampil di atas panggung sambil menyembunyikan fakta bahwa empat anggota mengalami demam tinggi dan dinyatakan positif COVID-19 melalui alat tes mandiri.
Baca Juga: Benjolan Apa yang Sebenarnya Ada di Leher Jisoo BLACKPINK? Ahli Bedah Sarankan Segera ke Rumah Sakit
Ketika SBS News menghubungi SPIRE Entertainment untuk pernyataan mengenai rekaman yang baru dirilis.
“Perusahaan telah secara resmi meminta maaf, dan CEO yang bersangkutan telah secara sukarela mengundurkan diri untuk bertanggung jawab", kata perusahan SPIRE Entertainment.
Ketika reporter menelepon CEO Kang untuk menanyakan apakah benar dia telah mengundurkan diri, dia secara tidak langsung menghindari.
Baca Juga: Alasan Bang Yedam dan Mashiho Keluar dari TREASURE, YG Entertainment Sampaikan Hal Ini
“Saya sangat sakit sekarang, jadi saya sudah check in di rumah sakit. Bisakah kalian menelepon saya nanti? ” kata CEO Kang saat menjawab panggilan reporter.
Perusahaan belum memberikan tanggapan apa pun terkait tuduhan bahwa mereka berusaha menutupi diagnosa COVID-19 para anggota untuk melakukan pertunjukan tur di luar negeri.
***
