Network
Berbicara kepada wartawan, melalui Sky Sports News, Jurgen Klopp menyatakan kebahagiannya menerima penghargaan sebagai manajer terbaik Liga Inggris.
“Ini adalah kehormatan besar dan ini adalah musim yang gila. Hari pertandingan terakhir ketika kemenangan yang tidak berarti. Selebihnya, kami merasa semua bermain untuk waktu yang lama,” kata Klopp.
Baca Juga: Tim Bola Voli Putra Indonesia Ingin Main di Asian Games Setelah Pertahankan Emas di SEA Games 2021
Klopp juga membahas pertarungan sengit antara Liverpool dan Man City. Selain persaingan antara kedua pelatih jenius di dunia, yakni dirinya dan Pep Guardiola.
“Ini membuatku sedikit gugup. Ini bukan hasil terbaik bagi kami (Liverpool), tapi kami sudah mengatasinya. Dan ketika Anda memenangkan hadiah (manajer terbaik) seperti ini, Anda adalah seorang jenius,” sambungnya.
“Bisa juga Anda memiliki staf pelatih terbaik di dunia dan saya di sini bersama empat staf pelatih saya, dan mereka tahu betapa saya menghargai mereka,” tutup Klopp.
Ia juga meraih dua penghargaan individu lainnya. Memenangkan penghargaan sebagai Manajer Terbaik LMA dan mendapatkan trofi dari Sir Alex Ferguson yang dipilih oleh keanggotaan penuh manajer di semua divisi.
Pelatih berusia 54 tahun itu telah mengangkat Piala FA dan Piala EFL musim ini dan bisa mengklaim treble yang mengesankan jika Liverpool bisa mengalahkan Real Madrid di final Liga Champions.
Meski gagal di perburuan gelar juara Liga Inggris, pencapaian Liverpool musim ini sangat luar biasa menakjubkan karena bertarung memperebutkan trofi hingga fase akhir.
