Banjir Sapu Jembatan yang Hubungkan Pakistan dan China Disebabkan Gelombang Panas Parah yang Lelehkan Gletser

- 25 Mei 2022, 09:00 WIB
Jembatan Hassanabad yang hubungkan Pakistan dan India tersapu arus akibat gelombang panas parah lelehkan Gletser.
Jembatan Hassanabad yang hubungkan Pakistan dan India tersapu arus akibat gelombang panas parah lelehkan Gletser. /Twitter.com/ @GBPolice1422



MEDIA JAWA TIMUR - Jembatan Hassanabad yang menghubungkan Pakistan dan China rusak dan tersapu oleh banjir pada awal Mei 2022 lalu.

Kejadian tersebut merupakan akibat dari heatwave atau gelombang panas parah yang berhasil melelehkan gletser.

Gelombang panas tersebut mencatatkan rekor tertinggi suhu panas pada April 2022 dan melelehkan gletser lebih cepat dari biasanya.

Baca Juga: Temperatur di Arab Saudi Diprakirakan Capai 50 Derajat Celcius, SImak Pesan Menteri Agama Pada Jemaah Haji

Penampakan banjir yang menyapu jembatan bersejarah tersebut dibagikan oleh warga melalui sosial modia, seperti dilansir Mediajawatimur.com dari Insider.

Terlihat jembatan yang terletak di Karakoram Highway tersebut tersapu arus deras yang melewatinya.

Tak hanya jembatan, banjir tersebut juga merusak beberapa rumah dan bangunan di area tersebut.

Baca Juga: Layanan Jemaah Haji Indonesia 2022 di Arab Saudi: Mulai Akomodasi dan Transportasi Hingga Konsumsi

Bahkan dua pembangkit listrik juga rusak karena alasan yang sama, menurut perusahaan berita Dawn asal Pakistan.

Selama dua bulan terakhir, Pakistan dan beberapa negara tetangga dari India mengalami suhu yang sangat panas.

Ada puluhan warga yang meninggal dari kedua negara tersebut akibat gelombang panas yang parah tersebut.

Baca Juga: Kementerian Dalam Negeri Singapura Jelaskan Alasan Pelarangan Ustadz Abdul Somad Masuk ke Negaranya

Menurut AccuWeather, suhu daerah tersebut naik hingga 10 derajat lebih tinggi dibanding biasanya.

Akibatnya, Pakistan mengalami musim dingin yang kemudian langsung berlanjut ke musim panas pada akhir April lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Sherry Rehman, menteri Pakistan untuk perubahan iklim seperti dikatakan Reuters.

Negara tersebut tidak mengalami musim semi seperti biasa, menyebabkan berbagai bencana iklim termasuk banjir ini.***

Editor: Wardah Ulyana Wijaya

Sumber: Insider


Tags

Terkait

Terkini

x