Network
MEDIA JAWA TIMUR - Menurut World Population Review, negara-negara termiskin di dunia diklasifikasikan sebagai ekonomi berpenghasilan rendah dalam sistem peringkat Bank Dunia.
Peringkat ini didasarkan pada Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita setiap negara, yang merupakan ukuran pendapatan total negara dibagi dengan populasinya.
PNB sangat mirip dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Kedua metrik untuk mengukur nilai dolar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di sebuah negara tertentu.
Baca Juga: Selandia Baru Apresiasi Pameran Batik “Menamai” Karya Anak Indonesia, Arif Gerry Fauzi
Akan tetapi PNB mencakup pendapatan yang diperoleh melalui sumber internasional (seperti investasi asing atau kepemilikan real estat). Oleh karena itu, PNB dianggap sebagai ukuran kesehatan ekonomi suatu negara yang sedikit lebih akurat.
PNB biasanya dihitung dengan salah satu dari dua cara. Yang pertama adalah dalam dolar AS, dihitung menggunakan teknik yang disebut metode Atlas untuk membandingkan mata uang masing-masing negara.
Yang kedua adalah dalam purchasing power parity (PPP) dolar internasional, mata uang hipotetis terkait dengan nilai dolar AS pada tahun tertentu.
Baca Juga: Vin Diesel Umumkan Brie Larson 'Captain Marvel' Bergabung dalam Fast10, Kapan Tayang?
Di bawah sistem Bank Dunia, negara-negara berpenghasilan rendah adalah negara-negara yang memiliki PNB (disesuaikan dengan dolar AS saat ini) kurang dari 1.046 dolar (Rp15.009.054) per 01 Juli 2021.
