Agama Kristen masuk ke Denmark pada tahun 965 M. Setelah pembaptisan Raja Denmark Harald Bluetooth, pendeta Kristen menjadi berpengaruh dalam masyarakat Denmark.
Pada tahun 1397, dengan Kalmar Union, Denmark (termasuk Greenland dan Islandia), Norwegia, dan Swedia bergabung menjadi satu monarki tunggal yang diperintah oleh Ratu Margrethe I.
Persatuan Kalmar bertahan sampai Swedia memisahkan diri pada tahun 1523. Pada tahun 1814, kedaulatan Norwegia dipindahkan ke Swedia juga. Islandia kemudian memperoleh kemerdekaan pada tahun 1918.
Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter, Sahamnya Meroket di Indeks Perdagangan
Reformasi pada tahun 1784 membuka jalan bagi hak-hak tambahan bagi para petani, dan pada tahun 1814 pendidikan dasar universal diperkenalkan.
Raja Denmark menyatakan dirinya sebagai raja konstitusional. Hal itu membuka jalan bagi konstitusi demokratis saat ini. Denmark tetap netral dalam Perang Dunia I.
Kemitraan dan kemakmuran
Setelah Perang Dunia I, ekonomi Denmark mulai berkembang. Dengan bantuan gerakan koperasi petani, terjadi pergeseran besar-besaran dari budidaya padi-padian ke peternakan. Industrialisasi dan produksi susu juga dipercepat, dan negara kesejahteraan sosial didirikan.
Baca Juga: Daftar Pemenang Grammy Awards 2022 Seluruh Kategori, Olivia Rodrigo Borong Penghargaan
Pada tanggal 9 April 1940, Denmark yang netral diserbu oleh pasukan Jerman. Kewalahan oleh mesin perang Jerman, negara itu melakukan perlawanan minimal pada awalnya. Selama pendudukan lima tahun, perlawanan bawah tanah berkembang untuk melawan kekuasaan Nazi.