Banjir Bandang yang Melanda Jerman dan Wilayah Eropa Barat Telah Menewaskan Lebih dari 100 Orang

- 17 Juli 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi banjir: Banjir melanda Jerman dan Eropa Barat//
Ilustrasi banjir: Banjir melanda Jerman dan Eropa Barat// /pixabay/Imaresz

MEDIA JAWA TIMUR - Banjir bandang melanda Jerman dan sejumlah negara Eropa Barat pada Jumat, 16 Juli 2021.

Pemerintah Jerman mengkhawatirkan banyaknya korban yang terus bertambah hingga saat ini. 

Banjir bandang di Jerman ini telah menghancurkan jalan dan rumah.

Berdasarkan catatan pemerintah setempat, banjir ini telah menewaskan lebih dari 100 orang serta ratusan lainnya hilang. 

Baca Juga: Kakek Berusia 101 Tahun Jadi Saksi Sejarah Seluruh Kemenangan Italia di Piala Eropa Tahun 1934 Hingga 2021

Komunikasi pun terputus, di hampir seluruh daerah. Hampir semua tempat komunitas di sana telah menjadi reruntuhan. Setelah, sungai yang meluap menghabisi sejumlah kota dan desa.

Banjir bandang ini terjadi di sebagian wilayah Jerman, bagian barat Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate serta beberapa bagian dari Belgia dan Belanda. Hal ini, terjadi setelah berhari-hari diterpa hujan lebat.

Dilansir mediajawatimur.com dari Reuters, ada 103 warga Jerman tewas dalam bencana ini.

Baca Juga: Konflik Warga dan Tentara Rusak Fasilitas Umum di Afrika Selatan

Jumlah ini menjadi yang terbesar dalam bencana alam di negara itu sejak hampir 60 tahun yang lalu. 

Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia, Armin Laschet menyatakan banjir di negara Jerman ini adalah bencana yang sangat mengingatkan akan sejarah bencana banjir di negara itu.

Ahli meteorologi menyatakan, kehancuran akibat banjir dikaitkan dengan pergeseran aliran air yang didorong oleh perubahan iklim di dunia yang biasa membawa air laut ke daratan.

Baca Juga: Terkena Epilepsi, Pria Ini Kehilangan Rasa Takut Setelah Sebagian Otaknya Diambil dalam Operasi

Laschet sangat merasa sedih dengan bencana yang telah menimpa Jerman ini. Ia juga mengatakan, perlu adanya lebih banyak tindakan untuk menjaga alam dalam memerangi pemanasan global yang terjadi saat ini.

“Ini adalah merupakan realita yang menyedihkan bahwa, kejadian ekstrim seperti ini akan menentukan kehidupan kita sehari-hari lebih sering ke depannya,” kata Laschet. 

Kanselir Angela Merkel, mengadakan konferensi pers lewat video dengan Laschet. Kanselir, memberitahu tentang upaya pencarian dan penyelamatan dalam bencana ini.

Baca Juga: KBRI Tokyo Adakan Lokakarya Pembuatan Canang Bali di Jepang

Seorang juru bicara pemerintah menambahkan, bahwa Merkel berencana untuk mengunjungi sejumlah daerah yang terkena dampak bencana banjir bandang ini sesegera mungkin.

Salah satu, TV nasional Jerman, ARD mengatakan Merkel akan mengunjungi Kota Schuld, salah satu kota yang terkena dampak paling parah. 

Achim Hueck, seorang peternak ikan di kota Schuld, menyatakan ia baru saja berhasil menyelamatkan diri dari bencana banjir yang hampir menghabisi seluruh area di kota itu.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Jarak Jauh Pertama di Dunia ‘Lightyear One’ Diluncurkan, Saingan Baru Tesla!

“Kenaikan air sangat cepat, dimulai dari jalur belakang sini,” katanya sambil menunjuk puing-puing tempat usahanya.

Ia menambahkan, bahwa semua kediaman, jalan, fasilitas dan tempat-tempat usaha di sana, sudah hilang diterjang oleh banjir bandang ini.

“Ada jalan setapak, ada kolam, banyak di atas sana. Pondok nelayan, fasilitas toilet, semuanya hilang,” lanjutnya.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa Virgin Galactic Resmi Diluncurkan, Richard Branson Ungkapan Mimpi Masa Kecilnya

Sebanyak 114.000 rumah di Jerman hancur. Sejumlah jaringan telepon pun, telah tumbang di beberapa daerah banjir, sehingga sulit bagi pihak pemerintah untuk melacak jumlah yang hilang.

Ada 4.500 orang yang telah dievakuasi ke daerah yang lebih tinggi dari bendungan Steinbachtal di Jerman barat.

Jalan raya di sana pun telah ditutup, sebab, bendungan itu diperkirakan berisiko untuk jebol kembali.

Sekitar 1.300 warga telah hilang di daerah selatan Cologne. Bendungan di perbatasan Belgia telah tertutup oleh banjir, sekitar 20 warga Belgia pun telah tewas.

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini