Network
MEDIA JAWA TIMUR - The Sacred Riana 2: Bloody Mary akan segera tayang pada 28 Juli 2022 di bioskop seluruh Indonesia.
Proses pembuatan film The Scared Riana 2: Bloody Mary ini sebagian besar dibuat di benteng Van Der Wijck, Jawa Tengah. Dan juga dibuat di daerah Kebumen, Jawa Tengah.
Ninin Musa selaku Co Produser mengatakan bahwa film The Scared Riana 2: Bloody Mary diambil dari ide original milik Billy sebelumnya.
“Sebenarnya ‘The Sacred Riana 2’ ini idenya original dari Billy tentang ceritanya si Bloody Mary ini. Tapi pada saat kita pilih kasih ide cerita ini, yang kita takutkan adalah semuanya keserap sama Riana. Karena Riana sudah terlihat terlalu ikonik. Kita juga butuh pemain-pemain yang punya karakter kuat.” Kata Ninin di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada 21 Juli 2022, dikutip Mediajawatimur.com dari laman Antara.
Simak informasi sinopsis The Sacred Riana 2: Bloody Mary, dan lainnya.
Film The Scared Riana 2: Bloody Mary menceritakan seorang anak yang bernama Riana yang kehilangan bonekanya yang bernama Riani. Cerita dimulai dari sebuah sekolah perempuan, dimana Riana menemukan Riani di sana.
Pemeran yang bermain di film The Scared Riana 2: Bloody Mary ini adalah, Elina Joerg, Sharon Sahertiian, Shenina Cinnamon, The Sacred Riana, Elina Joerg, Sharon Sahertiian, Shenina Cinnamon.
Sinopsis The Sacred Riana 2: Bloody Mary
Dilansir dari CGV, Riana yang sedang berada dalam kondisi terpuruk sejak kehilangan Riani mendapatkan kabar bahwa kini boneka tersebut berada di sebuah asrama perempuan bernama Elodia.
Mengetahui kabar tersebut, Riana pun meminta kepada kedua orang tuanya untuk dapat pindah sekolah ke Elodia.
Permintaan Riana tersebut langsung dipenuhi oleh kedua orang tuanya yang berharap Riana dapat kembali bersemangat seperti dulu.
Namun, asrama Elodia ternyata mengatur perilaku siswinya dengan sangat ketat. Bahkan mereka meletakan 100 cermin di seluruh lorong asrama, agar para siswi yang hendak melakukan keburukan langsung membatalkan niat mereka karena malu ketika melihat "refleksi" dari diri mereka sendiri lewat cermin-cermin tersebut
Ketatnya aturan tersebut menciptakan tekanan, dan melahirkan sekelompok siswi perundung yang senang melakukan permainan ganjil menggunakan cermin. Yaitu permainan dengan melakukan ritual pemanggilan arwah dari bloody mary bersama dengan siswisiswi yang baru pindah.
Permainan yang awalnya hanya sebagai cara untuk menakut-nakuti siswi baru, berubah menjadi petaka ketika muncul arwah yang berusaha mencelakai para siswi.
Boneka Riani pun dianggap sebagai dalang di balik petaka ini. Riana pun harus terjebak dalam kondisi dilematis, antara harus kembali membawa pulang boneka Riani atau menemukan jawaban dari berbagai terror yang dituduhkan kepada boneka Riani.***
