Network
MEDIA JAWA TIMUR - Film “Ziarah” yang disutradarai oleh B.W. Purba Negara ini mengisahkan tentang nenek berusia 95 tahun bernama Mbah Sri (diperankan oleh Ponco Sutiyem) yang ingin mencari makam suaminya bernama Pawiro Sahid yang dahulu pamit untuk pergi perang.
Pawiro Sahid merupakan seorang TNI yang bertugas pada masa Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948.
Dengan setia, Mbah Sri menanti datangnya sang suami untuk pulang tapi tak kunjung datang. Ia pun menanggap sang suami telah gugur di medan perang.
Di usia senjanya, Mbah Sri mempunyai keinginan kalau kelak nanti ia meninggal dunia ingin bersanding dengan suaminya. Itulah awal kisah film “Ziarah” di mulai.
Film yang diperankan oleh mbah Ponco Sutiyem, Rukman Rosadi, Ledjar Subroto, dan juga Vera Privatamasari itu berhasil meraih beberapa penghargaan baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Penghargaan yang pernah diraih oleh film “Ziarah” di luar negeri yaitu Special Jury Award -ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017 dan Best Screenplay - ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
Sedangkan, dalam negeri film tersebut mampu masuk Nominasi Piala Citra kategori Penulis Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 2016 dan Skenario Terbaik Pilihan majalah TEMPO 2016.
