MEDIA JAWA TIMUR - Aktor, komedian, dan sutradara asal Malang, Bayu Skak, kembali dengan film terbarunya yaitu "Lara Ati".
Dijadwalkan tayang mulai 15 September 2022 di bioskop tanah air, film "Lara Ati" tidak hanya membahas mengenai permasalahan cinta, melainkan quarter life crisis (krisis di usia seperempat abad).
Film "Lara Ati" ini juga akan menampilkan seniman lokal Jawa Timur, di antaranya tokoh ludruk hingga komika atau stand up comedian.
Sebagai gambaran, berikut 5 alasan film "Lara Ati" wajib ditonton:
1. Angkat quarter life crisis
Meskipun judulnya "Lara Ati" yang berarti 'sakit hati', film ini tidak hanya menyuguhkan kisah asmara Ayu (Tatjana Saphira) dan Joko (Bayu Skak).
Melalui Instagram miliknya, @moektito, Bayu Skak mengatakan film ini juga mengangkat permasalahan umum yang dialami orang-orang di usia seperempat abad.
Mulai dari pertanyaan tentang "kapan lulus kuliah?", "sudah lulus, kapan kerja?", "kapan nikah?", dan pertanyaan lainnya.
2. Lokadrama
Tak tanggung-tanggung, Bayu Skak bersama BASE Entertainment juga membuat versi lokadrama atau drama lokal.
Lokadrama ini tayang sejak 15 Agustus 2022 di SCTV yang memiliki total 30 episode.
Alur cerita yang disuguhkan dengan balutan guyonan khas hingga karakter unik seperti Mamat Dingkluk dan Wawan Ndangak bisa menjadi gambaran keseruan yang juga akan dirasakan pada versi film.
Selain itu, kebanyakan aktor yang bermain dalam lokadrama ini merupakan pendatang baru dan fasih berbahasa Jawa.
Di antaranya, Cak Ukil (sebagai Nano), Cak Silo (sebagai Lek Har), komika Firza Falaza dan Hari Otong, model Audy Ananta, hingga seorang guru seni Ribut Santoso yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
3. Libatkan seniman lokal
Selain menggandeng Keisya Levronka, Sahila Hisyam, dan Tatjana Saphira, film ini juga menggandeng tokoh ludruk Cak Kartolo, Ning Tini, dan Cak Sapari serta komika asal Surabaya, Dono Pradono, dan masih banyak lagi.
4. Berbahasa Jawa
Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran memang menjadi bahasa pengantar pada tiap film yang digarap oleh Bayu Skak, yaitu Yowis Ben, Yowis Ben 2, Yowis Ben 3, dan Yowis Ben Finale.
Menariknya, versi lokadrama Lara Ati tak hanya menyuguhkan bahasa Jawa Timuran, melainkan juga bahasa Jawa Mataraman, Jawa Ngapak, hingga bahasa Madura.
Bagi anda yang tidak bisa berbahasa Jawa, film ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk belajar bahasa Jawa dengan bantuan takarir bahasa Indonesia yang disediakan sepanjang film.
5. Drama - komedi
Film ini akan menyuguhkan kisah Joko dan Ayu beserta segala permasalahan yang dialami masing-masing dengan balutan komedi yang khas dari masing-masing karakter.
Baca Juga: Film Animasi 'JUMBO' Garapan Ryan Adriandhy Segera Tayang di Bioskop: Dongeng Spesial untuk Don
Versi lokadrama bahkan banyak memberikan parikan atau pantun berbahasa Jawa hingga celutukan khas antarpemain.
6. Lokasi syuting
Setelah syuting di Jodipan, Malang, pada film Yowis Ben, Bayu Skak bersama BASE Entertainment kembali memilih lokasi Jawa Timur sebagai lokasi syuting.
Salah satunya adalah Surabaya. Dalam versi lokadrama, banyak spot ikonik yang ditampilkan, mulai dari Balai Pemuda, Tunjungan, hingga jalan raya di Surabaya.
***