MEDIA JAWA TIMUR - Para pemain film "Lara Ati" yaitu Bayu Skak, Tatjana Saphira hingga Sahila Hisyam akan melakukan tur ke 10 kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan D.I Yogyakarta.
Lokasi tur yang bertajuk "Jumpa Bareng Pemain Film Lara Ati" ini diawali di Kota Surabaya dan diakhiri di Kota Semarang.
Bagi penggemar setia, berikut jadwal Jumpa Bareng Pemain Film Lara Ati beserta lokasinya.
8 September
Grand City Mall Surabaya
9 September
Lippo Plaza Sidoarjo
10 September
Kaza Mall Surabaya
11 September
Sunrise Mall Mojokerto
12 September
Kediri Mall
Baca Juga: Nonton Siaran Ulang Lara Ati Episode 20: Fadly Dapat Pekerjaan hingga Nasib Kelontong Riki?
13 September
Golden Theathre Tulungagung
14 September
Malang Town Square
15 September
Dinoyo Mall Malang
16 September
Suncity Mall Madiun
17 September
Solo Paragon
18 September
Jogja City Mall
19 September
Ciputra Mall Semarang
Sinopsis
Sebuah film bergenre drama komedi "Lara Ati" siap tayang mulai 15 September di Bioskop Indonesia.
Sukses membuat film "Yowis Ben" hingga tembus jutaan penonton, kini Bayu Eko Moektito atau yang biasa dipanggil Bayu Skak kembali dengan karya terbarunya membuat film berdialog bahasa Jawa "Lara Ati" yang artinya "Sakit Hati".
Film ibi mengisahkan tentang Joko (Bayu Skak) menghadapi kenyataan bahwa ia tidak menyukai pekerjaannya dan orangtuanya tidak mendukung mimpinya menjadi seorang pekerja desain.
Ditambah lagi, Joko ditinggal tunangan oleh pacarnya, Farah (Sahila Hisyam).
Hidup Joko berantakan. Namun, pertemuannya dengan Ayu (Tatjana Saphira), teman masa kecilnya, memercikkan harapannya kembali.
Dengan bantuan Ayu, Joko bertekad untuk memperbaiki hidupnya. Semuanya dimulai dengan mendapatkan Farah kembali.
Pria asal Malang, Jawa Timur, yang mengawali karir dengan konten video YouTube berbahasa jawa menghibur, Bayu Skak menambahkan fokus cerita "Lara Ati" tidak melulu soal putus cinta melainkan tekanan-tekanan Quarter Life Crisis.
Periode pencarian jati diri yang biasa terjadi di usia 25-30 tahun.
Krisis ini disebabkan oleh banyaknya pilihan hidup yang harus dipilih.
Bayu mendeskripsikan bahwa pada usia 25 tahun keatas banyak tekanan demi tekanan yang datang dari lingkaran terdekat.
Ia sebagai sutradara tunggal berharap tema ini akan relate dengan banyak orang saat berproses menjadi dewasa dimana rintangan-rintangan tersebut akan selalu datang.***